Jumat, 04 Maret 2016

SENI DI INDONESIA

Seni merupakan produk indah kreativitas manusia. Lahirnya sebuah karya seni kebanyakan diinisiasi oleh emosi dan ekspresi seseorang. Selain itu, para seniman juga menciptakan karya seni untuk mengungkapkan gagasan dan idenya mengenai suatu hal. Inilah mengapa begitu banyak karya seni yang lahir dari tangan-tangan para seniman dan kita tidak bisa menerapkan parameter penilaian yang sama untuk kesemuanya.
Sejarah seni di Indonesia membentangkan jalan panjang yang selalu menarik untuk ditapaki kembali. Setiap era yang pernah terjadi di Indonesia memberikan corak tersendiri yang berbeda dengan era-era lainnya. Sejarah panjang seni di Indonesia telah dimulai jauh sejak zaman prasejarah hingga zaman modern kini. Dan hingga kini, catatan panjang seni di Indonesia masih terus berkembang.
Seni lukis mulai berkembang di Indonesia sejak datangnya penjajah
Belanda. Seni lukis termasuk dalam seni rupa, seni yang telah meluas di Indonesia sejak zaman prasejarah. Awalnya, aliran yang berkembang di Indonesia adalah romantisme, mengikuti pengaruh aliran dari Eropa Barat. Kemudian di era revolusi, pelukis Indonesia banyak yang beralih ke arah “kerakyatan”. Seniman saat itu, mengambil potret kehidupan sekitar sebagai obyek lukisan, termasuk potret masyarakat kelas bawah dan perjuangan melawan penjajah. Di saat itu pula, seniman Indonesia kebanyakan membuat karya-karya abstraks dalam bentuk-bentuk yang sederhana. Hal ini disebabkan oleh mahal dan langkanya alat lukis seperti cat dan kanvas.
Era ekspresionisme dimulai sebagai respon atas Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme. Pelukis pada tahun 1950an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari kepentingan politik tertentu. Lukisan tidak lagi dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda, namun lebih sebagai sarana ekspresi pembuatnya. Aliran inilah yang berkembang luas di Indonesia hingga kini–era modern–yang diwarnai dengan menjamurnya seni lukis kontemporer, konsep, konvensional, dan alternatif.
Seni musik di Indonesia, pada masa Hindu-Budha, sering kali dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Dalam beberapa kelompok, beberapa bunyi-bunyian diyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen yang digunakan masih sangat tradisional yang kebanyakan berasal dari alam. Selanjutnya, musik mulai diperdengarkan dalam kegiatan keistanaan, terutama di Jawa. Musik dari dunia timur juga masuk ke Indonesia melalui pedagang dari Arab, sekaligus sebagai media penyebaran agama Islam.
Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam perkembangan musik Indonesia. Para penjajah ini memperkenalkan berbagai alat musik, seperti biola, cello, gitar, piano, flute. Masa perkembangan musik modern Indonesia dimulai. Sistem solmisasi mulai dikenal masyarakat Indonesia. Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia, berbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B, mulai meluas. Dari perkembangan ini, terjadi perpaduan antara musik asing dengan musik Indonesia, termasuk alat-alat musiknya.
Secara keseluruhan, musik Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya musik tradisional, keroncong, dangdut, perjuangan, dan populer.
Seni tari di Indonesia mulai berkembang sejak abad ke-6 di zaman yang masih serba primitif. Perkembangan ini lagi-lagi diprakarsai oleh masuknya pengaruh Hindu, Budha, dan Islam. Di Jawa, perkembangan tari saat itu berpusat di Keraton. Berbagai tarian Jawa Klasik diciptakan sebagai iringan ritual kegiatan di istana.
Tarian nusantara terus mengalami perkembangan. Tarian yang dulunya hanya bisa dinikmati di dalam tembok Keraton, kini sudah meluas di masyarakat dan dipelajari oleh masyarakat umum. Tarian-tarian kreasi baru pun mulai bermunculan di tangan-tangan para seniman. Di era modern kini, tarian nusantara banyak dikombinasikan dengan tarian asing, sehingga muncullah tari kreasi kontemporer.
Beberapa seni yang dijabarkan di atas masih belum mencakup seluruh kekayaan seni Indonesia. Kekayaan seni Indonesia masih jauh di atas penjabaran tersebut. Ketiga seni yang dibahas di atas merupakan seni-seni yang paling populer di kalangan masyarakat, khususnya pemuda.
Sebagai pemuda Indonesia, mengetahui, mengerti, mengenali, mempelajari, dan menyebarluaskan seni Indonesia merupakan tugas utama. Seni juga merupakan bagian dari budaya Indonesia. Artinya, kalau tidak ingin kehilangan budaya Indonesia, jangan pernah mengabaikan seni Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar